5. Jurus-jurus Penangkal Zina

Berdasarkan dalil2 kuat yang relevan, akhirnya Abu Syuqqah menyimpulkan, “adanya pertemuan antara laki-laki dan wanita mungkin menyebabkan timbulnya sikap saling memandang antara mereka. [Namun] kejadian seperti itu tidak menjadi masalah, sepanjang pandang-memandang di antara mereka tidak didasarkan pada syahwat serta keduanya sama-sama berniat dan melaksanakan menahan pandangan.” (KW2: 112)

Fokuskan pada Penampilan Non-Seksual

Kondisi yang membolehkan kita memandang lawan-jenis adalah ketika tidak terkagum-kagum pada pesona seksual dan tidak memandangi aurat. Selama berada dalam kondisi ini, kita tidak dituntut untuk memalingkan muka (seperti Fadhal) atau pun diperintahkan untuk tidak melanjutkan pandangan (seperti Ali). Bahkan, bisa saja kita justru diberi kesempatan luas untuk bisa memandang lawan jenis.

Belum percaya? Liat aja hadits shahih berikut ini, yang mengisyaratkan bolehnya memandang lawan-jenis seraya mengagumi keahliannya atau sekurang-kurangnya menyaksikan penampilan non-seksualnya.

Dari ‘Aisyah r.a. dikatakan: Ketika itu adalah hari raya, dan pada waktu itu orang Habsyah sedang bermain tameng dan tombak. Entah aku yang meminta atau Nabi sendiri yang berkata kepadaku: ‘Apakah kamu ingin melihatnya?’ Aku jawab: ‘Ya.’ Maka aku disuruhnya berdiri di belakangnya [sehingga aku melihatnya]. (HR Bukhari)

Tuuuh… Nabi memberi kesempatan luas kepada Aisyah nyaksiin keterampilan orang Habsyah bermain sejata. Ternyata, tidak seperti kemolekan, dayatarik non-seksual lawan-jenis boleh dilihat dengan cukup leluasa.

Sekarang, berdasarkan dalil di atas, bisa kita petik sebuah hikmah: Supaya tidak terkagum-kagum pada dayatarik seksualnya, fokuskan pengamatan kita pada penampilan non-seksualnya apabila kita memandang lawan-jenis.

Penampilan non-seksual lawan-jenis yang dapat kita saksikan itu meliputi: kegesitan berolah-raga, kelogisan berargumentasi, kesopanan berbusana, keanggunan bersikap, keramah-tamahan berperilaku, keindahan berekspresi artistik, kelihaian berkomunikasi, … dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berpaling Bila Terpana oleh Kemolekan

Walau sudah berusaha fokuskan perhatian pada dayatarik non-seksual, bisa saja kita tiba2 terpesona pada kemolekan si lawan-jenis. Kalau terjadi begini, atau setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, kita diminta segera alihkan pandangan. Dalil yang melandasi seruan “alihkan pandangan” ini adalah sebagai berikut:

Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] yang [membangkitkan syahwat] tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR Muslim)

Makanya, kalau kau lelaki nyaksiin penampilan Siti Nurhaliza (atau penyanyi cantik lainnya), fokuskan pengamatan pada kehebatannya dalam bernyanyi dan bersopan-santun di pementasannya. Bila terpana pada kecantikan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain. Jika gejolak birahi sudah reda, boleh nonton kembali. Tapi, andai terpesona lagi pada dayatarik seksualnya, segeralah alihkan lagi pandangan ke arah lain…

Selama tidak terpana pada ketampanan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, perempuan juga boleh memandang wajah ustad Jefri Al-Buchori (atau mubalig pria lainnya) di majelis taklim. Fokuskan pengamatan pada kemampuannya dalam berdakwah. Setiap kali terpesona pada dayatarik seksualnya, cepat2lah alihkan pandangan ke arah lain…

Kau pun harus siap-sedia sering2 alihkan pandangan sewaktu bercakap-cakap ‘si dia’ seraya mengagumi pesona ‘kecantikan batiniah’ (inner beauty)-nya. Boleh2 aja sih kau menatap dia saat menyimak tutur-katanya, namun setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain sampai gejolak birahimu reda.

Malu ketahuan alihkan pandangan? Nevermind. Ingat, gejolak birahi itu manusiawi, sedangkan mengalihkan pandangan itu islami. Ngapain malu berperilaku islami?

Bagaimana Menjaga Pintu Perzinaan

Kau nggak malu berperilaku islami, kan? Bagus… Trus, seperti Aisyah dalam hadits Bukhari tadi, apakah kau ingin menyaksikan keahlian si lawan-jenis? Boleeeh… asalkan, sekali lagi kami ingatkan, alihkan pandangan setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya. Begitulah jurus “tundukkan pandangan” yang bisa kita maklumi sebagai upaya menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’. Jika kita membiarkan terjadinya ‘zina mata’ sewaktu memandang lawan-jenis, maka mungkin kita tergolong mendekati zina.

Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat [dengan syahwat], zinanya lidah adalah mengucapkan [dengan syahwat], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [pemenuhan nafsu syahwat]. …” (HR Bukhari & Muslim)

Rupanya, yang bisa kita anggap mendekati zina itu nggak cuman ‘zina mata’. ‘Zina lidah’ dan ‘zina hati’ pun dapat digolongkan mendekati zina.

Bahkan, di luar tiga macam ‘zina’ yang kami garisbawahi itu, masih ada ‘zina tangan’, ‘zina kaki’, dan ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’ yang mungkin tergolong mendekati zina pula. Namun, penyebutan tiga saja —di antara itu semua— kami pandang sudah memadai untuk menggambarkan bagaimana menjaga ‘pintu perzinaan’.

Kalau untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’, kita gunakan jurus “tundukkan pandangan”, apa jurus kita untuk mengatasi ‘zina lidah’ dan ‘zina hati’ (atau pun ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’)? Kau bisa nebak, kan?

Yup. Untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina lidah’, kita gunakan jurus “tundukkan tutur-kata”. Maksudnya, ketika lawan-jenis yang menyimak tutur-katamu terpesona pada ke-sexy-an suaramu, keraskan suaramu atau hentikan sajalah tutur-katamu. “Janganlah kau terlalu lembut bicara supaya [lawan-jenis] yang lemah hatinya tidak bangkit nafsu [syahwat]-nya.” (QS al-Ahzab [33]: 32) “Katakanlah yang baik-baik atau diam sajalah.” (al-hadits)

Dalam pengamatan kami, banyak muda-mudi (terutama wanita) yang kurang menyadari ke-sexy-an suaranya di telinga lawan-jenis. Karena itu, kami sarankan, mintalah penilaian dari beberapa sahabat lain-jenis mengenai suaramu. Kalau nggak sedikit orang menilai suaramu sexy, ubahlah gaya bicaramu. Kalau sulit mengubah, berlatihlah secara serius sampai berhasil. Bagaimanapun, gaya bicara bisa diubah. (Kami saksikan, banyak aktris Hollywood mampu menampilkan aneka gaya bicara. Di satu film terdengar sexy banget, di film lain kurang sexy, sesuai karakter di film2 itu.)

Adapun untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina hati’, kita gunakan jurus “tundukkan keinginan”. Maksudnya, ketika kau terpikat oleh dayatarik seksual lawan-jenis yang menarik perhatianmu, janganlah kau mengharap-harap kesenangan seksual dari dia. Selanjutnya, sebesar apa pun gairahmu, janganlah kau turuti keinginan nafsu syahwatmu ini. Kalau kau umbar nafsu ini, maka rusaklah kehormatan dirimu sendiri, sehingga kau “tergolong orang yang bodoh” (QS Yusuf [12]: 33).

Ketika kau kewalahan meredam nafsu syahwat, segera “alihkan perhatian” ke hal-hal lain yang bersifat non-seksual. Seandainya sinetron remaja Indonesia atau film musikal India di televisi sering membuat birahimu bergejolak, alihkan saluran ke tayangan lain. Umpamanya: sepakbola, berita politik, dialog bisnis, eksplorasi flora dan fauna, dan sebagainya. (Lebih baik lagi, matikan televisi lalu baca buku2 islami atau lakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.)

Dengan mengerahkan jurus2 penjagaan ‘pintu perzinaan’ sedemikian itu, insya’ Allah ‘pintu perzinaan’ kita selalu terjaga. Dengan kata lain, kita tidak mendekati zina.

Dengan jurus2 tadi, ‘darah-muda’ kita senantiasa terkendali ketika kita saling bergaul dan bertatap-muka dengan lawan-jenis, secara akrab sekalipun. Apalagi bila terawasi oleh orang lain yang cenderung mencegah perzinaan kita. (Ingat makna ‘bila terawasi’, kan? Kalo lupa, silakan baca lagi Bab 4.)

Emang sih, jurus2 tersebut tidak menjamin kita bebas dari godaan setan. Tapi, setiap kali pasukan iblis hendak masuk untuk menguasai diri kita, mereka bisa kita tendang jauh2 dengan jurus2 tadi.

Dengan demikian, menjauhlah bahaya kerusakan yang mengancam masuk melalui ‘pintu perzinaan’ yang bernama ‘perbauran’. Hasilnya, selamatlah kita di dunia dan akhirat. (Begitulah cara yang kami upayakan untuk memupus kekhawatiran Nabi terhadap perilaku kita dalam bertatap-muka dengan lawan-jenis.)

46 komentar di “5. Jurus-jurus Penangkal Zina

  1. Ping balik: “Haruskah Saya Berhubungan Seks dengan Pacar Saya?” « M Shodiq Mustika

  2. Nah, ada satu masalah di sini. Mudah-mudahan bapak segera membalas komen saya.

    Apakah zina hati termasuk yang berdosa? Soalnya, ada hadits lain yang membuatnya ta’arudh dengan hadits Bukhari Muslim ini.

    Dalam sebuah hadits arba’in dikatakan, kita tidak berdosa bila berniat melakukan hal yang buruk, kemudian kita membatalkannya. Bahkan, pembatalan itulah yang kemudian diberikan 1 pahala oleh Allah. Sedangkan untuk niat buruk tapi belum ada kesempatan, saya nggak gitu jelas. Tapi, saya menginterpretasikan bahwa yang semacam itu tidak berdosa.

    Yang ingin saya tanyakan:
    1. Apakah zina hati merupakan perkecualian dari hadits arba’in tersebut?
    2. Apakah zina hati hanyalah sebutan Rasulullah saja, tapi hukum sebenarnya tidak haram. Ini karena yang diharamkan sebetulnya adalah zina saja.
    3. Kalo kaki, tangan, mata, saya setuju kalo itu dianggap sebagai sebuah dosa. Soalnya, semuanya sudah jadi amalan. Lha ini, zina hati khan sebenarnya belum apa-apa?
    4. Ada yang bilang (wah, ini harus dicek nih)gambar orang itu bukan orang, sehingga melihat gambar porno itu sebenarnya boleh. Tapi, bagi yang belum nikah, itu jelas mendekatkan kepada zina. Nah, kalo yang udah nikah dan istrinya ada, khan udah ada pelampiasan? Mana bisa disebut zina?

  3. Pertanyaan menarik dari akhi fauzan itu saya jawab di sini sejauh pengetahuan yang ada pada diri saya saat ini.

    1 & 3 Dalam hal ini dibutuhkan ijtihad. Silakan tanyakan persoalan ini kepada ulama yang mampu berijtihad.

    2 & 4. Para ulama sepakat, zina itu dosa besar. Adapun “zina kecil” (zina hati, zina tangan, zina lidah, dsb.) menurut Ibnu Abbas r.a., tergolong dosa kecil. (Namun menurut kaum sufi, dosa kecil itu, bila disepelekan lantaran kecilnya, maka menjadi dosa besar.)

    4. “Zina mata” bukanlah persoalan melihat orang ataukah gambar orang. “Zina mata” adalah melihat sesuatu yang cenderung mengobarkan nafsu birahi. Karena itu, menurut saya, melihat gambar porno itu tergolong “zina mata”.

  4. Ping balik: Makruhnya Percintaan Pra-Nikah Menurut Qardhawi « M Shodiq Mustika

  5. Al-Imam An-Nawawi –rahimahullah- berkata: “Ada dua pendapat dalam masalah hukum wanita memandang tanpa dengan syahwat dan pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah haram, dengan dasar dalil pada surat An-Nūr ayat 31 dan dalil yang paling kuat dalam masalah ini adalah hadits Ummu Salamah. Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha- berkata:
    “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan Maimunah ada di sisinya, maka datanglah Ibnu Ummi Maktūm dan pada saat itu kami telah diperintah untuk berhijab, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam- bersabda: “Berhijablah kalian darinya!” maka kami berkata: “Bukankah Ibnu Ummi Maktūm adalah orang yang
    buta? Maka Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Apakah kalian berdua buta?” Bukankah kalian dapat melihatnya?” (HR. Abu Dawud no. 4112, At-Tirmidzi no. 2778, An-Nasaì dalam Al-Kubra no. 9241, Ahmad 6/296 dan Al-Baihaqi: 7/91.
    Al-Imam An-Nawawi menghasankan hadits ini. Dan Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddīn Al-Albani mendho’ifkan hadits ini di dalam kitabnya Al-Irwa’ no. 1806, karena di dalam sanadnya ada seorang rawi yang majhūl yang bernama Nabhan maula Ummu Salamah).

    Adapun dalil orang-orang yang membolehkan wanita memandang kepada selain mahram dengan tanpa syahwat adalah hadits Àisyah –radhiyallahu ‘anha- ia berkata: “Aku melihat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- di pintu kamarku dan orang-orang Habasya bermain dalam masjid Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau menghijabiku dengan rida’nya supaya aku dapat melihat permainan mereka.” Al-Imam An-Nawawi –rahimahullah- berkata: “Adapun hadits yang menceritakan tentang Àisyah
    –radhiyallahu ‘anha- melihat orang-orang Habasyah bermain dalam masjid ada beberapa kemungkinan, diantaranya pada saat itu Àisyah –radhiyallahu ‘anha- masih belum baliqh.” (Syarh Shahih Muslim: 6/262).

    Al-Hafidz Ibnu Hajar ¬–rahimahullah- berkata: “Dalam hadits Àisyah –radhiyallahu ‘anha- tersebut kemungkinannya pada saat itu Àisyah –radhiyallahu ‘anha- hanya melihat
    permainan mereka bukan melihat wajah dan badannya mereka dan apabila Àisyah –radhiyallahu ‘anha- sampai melihat mereka maka hal itu terjadi secara tiba-tiba dan tentunya Àisyah –radhiyallahu ‘anha- akan memalingkan pandangannya
    setelah itu.” (Al-Fath: 2/5).

    Adapun jika pandangan itu tiba-tiba kemudian memalingkan pandangan dan tanpa maksud tertentu maka tidak apa-apa, sebagaimana hadits Jarīr bin Abdillah, beliau berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tentang memandang secara tiba-tiba, maka memberi perintah: “Palingkan pandanganmu!” (HR. Muslim)
    Al-Imam An-Nawawi –rahimahullah- berkata: “Pandangan kepada selain mahram secara tiba-tiba tanpa maksud tertentu pada pandangan pertama maka tidak ada dosa.
    Adapun selain itu, apabila meneruskan pandangannya maka hal itu sudah terhitung sebagai dosa.” (Syarh Shahih Muslim: 4/197).

  6. Ping balik: Saat terbaik untuk PDKT « Pacaran Islami

  7. Ping balik: Bila Orang Aneh Berkhotbah « M. Shodiq Mustika

  8. Ping balik: Benarkah ulama Ikhwanul Muslimin mengharamkan pacaran? (1) « Pacaran Islami

  9. Ping balik: Dampak Buruk Zina (dalam sorotan Ibnu Qayyim) « Pacaran Islami

  10. Ping balik: Aktivitas Pengobat Rindu « Pacaran Islami

  11. Ping balik: Konsultasi: Perlukah Cepat-Cepat Menikah? « Pacaran Sehat

  12. segeralah bertobat,,allah maha pengampun,, asl qt5 tobat

    sungguh2 (tohat nasuha) ikhtiar dalam hati agr tdk mlakukan lagee….
    pintu tobat masih terbuka gallz

  13. waduh…saya jadi bingung….
    sudah jelas pacaran itu di larang dan islam tidak mengenal pacaran…..
    kenapa tidak sesuatu yang tidak bisa di kendalikan dari awal

    lebih baik mejegah dari pada mendapatkan dosa kecil……karna kita tidak tau apa yang di lakukan setiap hari perbuatan baik atau buruk….

    lebih baik menghindari dari awal dari pada mengambil resiko yang membuat titik hitam di atas putih

    cuma pendapat ya hehehehe….
    semangat yupzzz

  14. kadang kala seorang wanita ketika dirinya mengetahui bahwa ada seorang pria menyimpan perasaan terhadapnya, lambat laun akan terbawa atau menjadi sering memikirkan hal ini, tapi karena tahu soal zina ini, dia tidak melakukan apa-apa terhadap benih-benih perasaannya tersebut, apakah memikirkan hal seperti ini saja itu termasuk zina hati? mohon diberi penjelasan ya. terima kasih banyak.

  15. Ping balik: Gaul Gaya Rasul « alfauzie.com

  16. Ping balik: Pria terpikat foto wanita cantik, siapa salah? « M Shodiq Mustika

  17. Ne pengalaman saya juga temen2 ne pak ustadh, kecenderungan klo dah mandang cwek tu, ya karena seksinya. Ogah juga mata mandangi cwek bejilbab yang kyak karung goni penampilanx atw cwek jelek full jerawat plus buntal biar didandani seseksi Agnes monika. Dan biasanya klo dah ngeliati cwek cntik gt, pikirn bkaln smpai pd hayalan tingkat tinggi (yg cwok jgn munafik). Plg skrng pkaian serba minim. Mungkinkh bisa melihat tnpa ada nafsu syahwat. Td cntohx siti nurhalizah. Ustadh bisa byangin ga, klo yg nyanyi U’ut permatasari, atw mantan istrinya Saiful jamil yg baju shownya sering lepas memperlihatkan payudara. Nah lho’ anak muda sekarang bukan bkalan ngomong “astagfirullah, ne maksiat” v “alhamdulillah ne rejeki. Lmayan bekal onani dirumah”

    tlong tnggapannya ustadh. Coz jgnkn anak muda yg awam, yang aktivis z ada yg gitu… Klo bisa ustadh, ustadh sndiri buktikan dgn ustadh yg mnjadi kelinci percobaan dilapangan. Gmna nikmatnya mandangi yg asik2 gtu tnpa ada nafsu syahwat yg muncul….

  18. Tmbhn pak ustadh. Sepakat dengan kata2 tman saya diatas, pak ustadh. Ustadh nyarankan boleh pacaran, boleh memandang lawan jenis, dan boleh….dsb. V kok rasanya “BOLEH”nya itu, resiko menjurus ke maksiatnya ko’ lebìh besar ya daripada keuntungannya…!? Maaf ni pak ustadh sya orang kurang paham agama tp klo masalah “UNTUNG RUGI” saya paham. Soalnya kemaren, ada temen saya, yang katanya pacaran islami, eh…, kebablasan juga ternyata. Padahal katanya dah pake köndom. Setelah saya korek2 infonya, ternyata dia bilang ; ternyata nafsu syahwat ga bisa ditahan biarpun al-qur’an dah dibacakan ditelinga, neraka ditampakkan didepan mata. Jadi bro, jangan pacaran ya,” dengan wajah sedih memelas coz mw nikahi anak org ga punya uang n’ malu ma ortu.

  19. saya masi bingung.. apabila kita menginginkan seesorang utk menjadi pasangan kita, apakah itu termasuk zina hati? aapakah membayangkan bersama seseorang, dan kegiatan2 bersama dia(bukan aktivitas seksual) apakah termasuk zina hati? terima kasih jawabannya..

  20. ZINA ITU INDAH, JILID DUA.
    Created By : M. Imron Pribadi
    Jember, 15 Desember 2009 Pukul 00.00 BBWI

    Zina adalah sesuatu yang sangat indah dan memiliki unsur-unsur kenikmatan serta estitika yang sangat luar biasa secara jasmani dan rohani. Hingga zina sudah merupakan sebuah hipnoteraphy bagi penyakit stress bagi golongan tertentu. Sudah selayaknyalah kalau zina memang dianggap sesuatu yang indah atau zina itu indah karena kenyatataanya memang penuh keindahan dan kenikmata jasmani dan kepuasan rohani tersendiri tentunya bagi penikmat pezina, ahli kemaksiatan , para penyaji menu kemaksiatan dan para pakar kemaksiatan dunia.
    Kalau kita melihat sejenak di berbagai komunitas masyarakat, ketika sobat karib kita saling bercerita, sering muncul cerita pengalaman berzina sebagai pengalaman terindah dalam hidupnya. Bahkan ada yang dengan bangga bisa berzina dengan anak muda yag masih perawan atau perjaka. Beberapa rekan pernah juga secara gamblang sampai ke detail bagaimana merkea melakukan zina dengan berbagai model dan pose-pose yang meniru dari koleksinya film porno yang dia koleksi. Dimana perzinahannya dilakukan mulai dari wanita panggilan, lokalisasi ternama, rekan kerja, TTM, Spehia, anak SMA sampai istri orang lain dan suami orang lain bahkan hingga ada yang sudah hajah!!!!!!!!.???.

    Secara kodrati alamiah zina dalam dunia binatang merupakan sunatullah dan sesuatu yang bersifat alami untuk dilakukan sebagi mahluk yang bernama binatang. Hal ini disebabkan dalam dunia binatang tidak hokum, norma, kode etik dan etika pernikahan atau sakralisasi sebuah perkawinan. Maka zina dalam dunia binatang adalah sesuatu yang harus dinikmati oleh sang binatang dengan sebebas-bebasnya tanpa aturan dan segala norma yang berlaku. Sungguh indah sekali zina dalam dunia binatang.
    Secara kodrati alamiahnya manusia, zina juga memiliki hukum alamiah habit lingkungan dimana manusia tersebut tinggal dan sesuai habit lingkungan agama, tentunya bagi yang beragama. Ada beberapa Negara yang memiliki hukum zina mubah atau tidak ada sanksi apapun bagi sang pezina karena telah di legalkan, maka zina boleh untuk dinikmati sebagai sesuatu yang indah dan nikmat dari segala nikmatnya kehidupan, seperti di Negara Korea, Taiwan dan Mexico.
    Jika kita lihat lagi disekitar kita, misalnya di tempat umum kota anda, ada saja mereka asyik menikmati kelezatannya menu dan sajian zina, seperti ketika mereka berduaan ditempat tersembunyi, hingga yang masuk dan menghiasi hotel-hotel mulai dari klas melati hingga berbintang. Pastilah lebih dekat lagi ke zina atau sudah melakukan zina prilaku mereka.
    Jika mau dibuktikan, berapa banyak hotel di Indonesia yang bernai melarang tamunya yang tidak bukan suami istri atau bernai menanyakan setiap pengunjung dengan statusnya apakah kalian sudah menikah atau suami istri? Jika tidak mohon maaf… kami tidak menerima tamu yang bukan suami istri jika berpasangan. Saya yakin dan seyakin-yakinnya hanya sesekali saja hal itu disampaikan atau bahkan nyaris tidak ada.
    Kebanggaan berzina karena pengaruh keindahannya dengan orang lain dapat terekspresi dengan kerelaan orang-orang penzina ini sering mengabadikan momen tersebut secara digital yang sudah tersebar hamper disetiap hanphone kita-kita semua. Kalau tidak ada yaaa.. syukurlah.. berarti ANDA bukan salah satu koleksi film berzina.

    Jika habit lingkungan kita notabene adalah muslim maka hukum zina adalah berlaku sesuai kode etik syariat islam. Jika ternyata masih ada manusia yang berada dalam habit lingkungan muslim tetapi masih hobi dan mencintai zina sebagai sesuatu nikmat yang terindah maka sebenarnya logika, akal pikiran serta hati nurani manusia tersebut telah terbalik, terkontiminasi serta terintervensi kodrati alamiahnya atau terinspirasi prilaku hewan. Dengan menganggap zina sebagai sesuatu yang harus dinikmati dan puncak dari kenikmatan dan keindahan. Wajar sekali jika hal ini menjadi marak dan sudah menjadi social cultural karena pada esensinya prilaku habit binatang yang telah dimanusiakan oleh para pakar dan ahli pezina.
    Allah sebagai pemilik hukum habit lingkungan manusia telah mentakdirkan secara hukum kodrati alamiah bagi sang pezina akal pikirannya telah disamakan dengan hewan dengan tanpa dia sadari sendiri. Sudah seyogyanya jika setiap sang pezina dalam dirinya berprilaku mirip dan bahkan lebih hina dari hewan selama menjadi manusia ahli pezina dan pakar sejati kemaksiatan.
    Zina sudah merekah seperti jamur, zina sudah bukan Sesuatu yang tabu lagi, zina sudah bukan rahasia lagi, zina sudah menjadi ajang bisnis, zina sudah menjadi ajang komoditi pariwisata, ajang negosiasi, ajang burganning posisi para politisi, negarawan dunia hingga tidak ada satu lini pun yang tidak tersentuh oleh maraknya jamur zina sebagai sesuatu habit dan karena factor dan indikasi keindahannya. Zina sudah menjadi trenz dan gaya hidup yang mampu menghipnotis moral dan harga diri menjadi binatang. Wah… sangat luar biasa memang pengaruh dan nikmatnya zina sudah mempengaruhi seluruh aktifitas kehidupan manusia.
    Amin.

    http://www.imronpribadi.blogspot.com
    http://www.imronpribadi.wordpress.com

  21. Apa yang harus dilakukan setelah berzina??

    Aku merasa berdosa dan bodoh sekali, dan cowok itu telah pergi meninggalkanku ke cewek lain

  22. sy malah salah tngkah jk brtatapan dng wnta, aplg yg rpnya elok. krn itu sy jrg basa-basi dgn kawan prmpuan shngga mnimbulkan kesan di diri saya kalo sy sombong, pengecut, tdk bsa-basi. nmun disisi lain ht sy sk jk melihat tmn laki-laki yg lain bs-basi dgn tmn prmpuan. Ap yg hrs sy lakukan??, krn sy msh dlm posisi trs mncari ilmu islam utk mluruskan pribadi & hdup.
    sy tipe org yg sngt mnjga wibawa, selain itu sft bawaan, sy smkin yakin kbenarannya krn dlm islam wajib mnjga kehormatan/kewibawaan. Ap sy salah mngartikan ilmu islam tsb?? Hrp masukannya

  23. ass..pak,,
    saya mo tnya,,
    saya sdng ada masalah sama cwo saya,,
    saya dah prnh melakukan kesalahan yg brulang-ulang x ke dia,,
    jadi akhir’a skarang dia udah gak bisa percaya lagi sama saya,,
    saya bingung pak,,gmn cara’a agar dia bisa percaya lagi sama saya coz skarang sikap’a brubah banget terhadap saya,,
    tolong di balaz ya pak,,
    trima kasih???
    bgaimana cara’a agar bs

  24. Ping balik: Nasihat tentang Islam « {'*'}/ ciaoo

  25. askum tanya mas ,mbakyu ; Jika melakukan perbuatan yang mendekati zina, dan seseorang tersebut ingin bertobat, bagaimanakah caranya?

Tinggalkan Balasan ke Antoni Batalkan balasan