Bila wanita mau meminang pria yang disukainya

Saya 37 tahun, mau tanya…. sudah hampir 4 th ini saya suka sama ikhwan yang saya anggap agamanya baik dan sepertinya dia juga ada “rasa” dengan saya. dulu dia tinggal 1 kampung dengan saya (dia ikut pamannya) tetapi sekarang dia pulang kampung.yang ingin saya tanyakan.. boleh gak saya mengkhitbah dia dengan tujuan saya ingin menghindari zina karena saya selalu ingat dia terus… cuma yg jadi ganjalan saya.. sepertinya dia menghindari saya dan kalau dia ditanya orang (saudara saya) dia selalu jawab.. “saya sayang dan cinta sama siapa saja itu karena Allah,” gimana nih pak shodiq, mohon jawaban ya….

Jawaban M Shodiq Mustika:

Baca lebih lanjut

Konsultasi: Ternyata dia sudah beristri

assalamu alaikum pa ustad…. begini pa ustadz, saya punya tmn cwo yang kami berdua saling berjauhan , kenalan kami dulu swktu saya dan dia chating di intrnt. biasanya klu chating jarang2 ada yg nyambung tp klu kali ini saya chating nyambung bngt ma dia pa ustadz, jd mulai saat itu kami slng tukar menukar no hp dan saling bahkan tukar menukar fhoto pa ustadz. mulai saat itu kami berdua srng sms an bahkan tlp2an. dan dari sekian lama kami berkenalan kami berdua sama sama saling menyukai sekalipun kami belum prnh ketemu pa ustadz. tapi ada satu kekecewaan pada saat itu yang aku rasakan pa ustadz yaitu pada saat aku dan dia sama – sama saling menyayangi ., dia baru mengatakan kalau dia sudah berumah tangga dan mempunyai satu orang anak. pada saat dia mengatakan itu hatiku sakit, kecewa, menyesal ….
semua campur aduk pa ustadz. aku marah ma dia dan aq tanya ma dia kenapa baru sekarang dia katakan kalau dia sudah berumah tangga ? knp sebelum aku dan dia saling menyayangi baru dia katakan ? tp apa jawaban dia pa ustadz ” dia mengatakan kalau dia mengatakan dari semula mungkin aq ga mau menerima dia sebagai temannya ” emang benar juga yang dia katakan pa ustadz kalau aku mengetahui dari semula kalau dia sudah berumah tangga mungkin aku g mau melanjutkan perkenalan ini. tapi itu dia pa ustadz aq dan dia sudah sama – sama menyayangi dan kami sudah berusaha untuk melakukan hal supaya kami bisa pisah tapi tetap aj g bisa pa ustadz. emng sich beberapa bulan bisa pa ustadz walaupun itu suatu hal yang menyakitkan bagi perasaan kami , tapi demi kebaikan bersama kami tetap aj g bisa pa ustadz…
jadi aku sangat mohon dan mohon pada pa ustadz, atas pertolongannya pa austadz bagaimana cara mengatasi permasalahan kami ini. sebenarnya masih banyak lagi pa’ ceritanya tapi g mungkin aku bahas semuanya pa . aku sangat berharap kepada pa ustadz atas bantuannya agar permaslahan saya ini bisa dipecahan pa ustadz. tolong ya pa ustad bantu saya agar bisa melupakan dia pa ustadz.
atas pertolongannya saya ucapkan banyak terima kasih ya pa ustadz.
wasslamu alikum wr. wb……………

Tanggapan M Shodiq Mustika:

Baca lebih lanjut

Curhat di sini, sana, situ? Silakan!

She Talks to FlowersMau curhat sepuasnya? Boleh. Kau boleh curhat di tempat Gaul sini, di tempat Cinta sana, atau pun di tempat Pacaran situ.

Silakan curahkan apa saja perasaanmu di sini. Kalau mengenai masalah percintaan, boleh di sana. Namun khusus mengenai pacaran, di situlah tempatnya.

Silakan, tak usah malu-malu. Bila perlu, gunakan nama samaran. Dengan curahkan isi hatimu, insya’ Allah perasaanmu akan lebih lapang.

Konsultasi: Kakak suka marah-marah

Dear Xpresi, Aku Mimi gadis 18 tahun. Aku baru menyelesaikan pendidikanku di bangku SMA di sebuah kabupaten di Riau ini. Sekarang aku tinggal di Pekanbaru bersama kakakku. Dia seorang mahasiswi di salah satu Universitas di Pekanbaru. Akupun juga berencana kuliah di kota ini bersamanya.

Makanya setelah lulus SMA, ibuku menyuruh aku tinggal bersama kakakku. Dengan maksud aku lebih bisa menyesuaikan diri di sini lebih awal. Ibu memberi kepercayaan atas diriku kepada kakak. Beberapa hari tinggal di Pekanbaru aku dan dia rukun-rukun saja. Tapi lama-kelamaan kami tidak rukun lagi. Ego dia makin kelihatan. Sebenarnya aku juga sudah tahu sifatnya bagaimana dulu ketika kami masih tinggal bersama. Aku akui, kami berdua sama-sama keras. Aku bilang A dia bilang B. Jarang banget satu pendapat. Tapi sekarang ini aku lebih banyak mengalah dan diam. Aku lebih memilih di kamar seharian untuk menghindari dia kalau lagi ribut.

Padahal aku sayang dia. Terkadang dia baik dan peduli denganku, tapi terkadang dia sensitif banget, marah-marah gak jelas. Kalau lagi sensitif gitu, banyak banget kesalahan aku di matanya. Heran deh menyikapi kakak yang kayak gitu. Kalau dulu kan aku bersama ibu, jadi kalau ada apa-apa bisa bilang ke ibu. Aku ngerasa karena ibu memberi kepercayaan atas diriku padanya, dia jadi kayak berhak atas segala-galanya. Aku gak mau bilang ke ibu kondisi ku sekarang ini. Aku gak mau ibu jadi mikirin aku. Aku cuma butuh solusi agar aku bisa rukun sama kakak dan bagaimana cara ngadapin kalau dia lagi sensitif? Kalau sensitif nya sekali-kali sih masih mending, tapi ini sering kali. Ok deh Xpresi aku butuh solusi agar kakak mengerti aku dan kami bisa rukun tiap saat. Thanks before ya.

Baca lebih lanjut